JUST SOME GUY | senin
Dari tujuh hari dalam seminggu, senin terbiasa menjadi si paling tidak disukai banyak orang, aku sendiri tidak tahu alasannya. Yang aku tahu, hari yang biasanya sibuk itu justru menjadi salah satu yang paling aku sukai. Alasannya ada pada laki-laki yang duduk selang tiga meja dariku saat ini. Ia adalah pelanggan tetap kafe yang baru-baru ini aku datangi.
Aku tidak tahu namanya, tidak pernah berani juga untuk berkenalan dengannya. Yang aku tahu, ia selalu mengambil meja di sudut ruangan. Duduk disana dengan croissant utuh yang tak kunjung ia makan dan secangkir kopi panas yang sesekali ia sesap. Laki-laki itu selalu membaca buku yang berbeda setiap hari senin; oh, kali ini bukunya nampak lebih tebal dari yang ia baca tempo lalu.
Menarik. Lelaki pemilik jemari indah itu hanya datang pada hari Senin. Aku sudah memastikannya, bahkan aku sampai bertukar informasi dengan kasir cafe ini. Itulah bagaimana aku meyakini hari Senin sebagai hari favoritku kini. Ada perasaan yang tidak biasa saat aku menunggu hari demi hari, menunggu waktu untuk bertemu lagi dengannya yang kukagumi dalam hening.
Bahkan di semesta lain dimana kamu dan aku acapkali bersinggungan, kamu masih dia yang sangat sulit aku gapai